Jodoh itu memang di tangan Tuhan, tetapi jodoh kita yang menentukan.
Kenapa bisa kita yang menentukan? Karena kalo kita tidak menentukan yang mana yang mau kita jadikan jodoh kita, maka bagaimana bisa seseorang mendapatkan jodohnya sementara dia tidak bisa menentukan pilihan kepada siapa dia mau berjodoh.
Kita-pun tidak tahu siapa yang akan menjadi jodoh kita. Bukan berarti saat ini kita sedang berbahagia dengan pasangan kita, kita sudah men-judge bahwa pasangan kita sekarang adalah jodoh kita.
Sebelum lebih jauh lagi, sebenarnya jodoh itu apa sih?
Menurut saya pribadi, jodoh itu adalah sesuatu yang harus diusahakan secara terus-menerus tanpa mengeluh apapun kondisinya.
Contoh dalam sebuah hubungan ialah ketika kita sudah menentukan siapa jodoh kita, yang harus kita lakukan yaitu berusaha agar dia adalah jodoh kita. Jangan pernah menyebut "Jodoh di Tangan Tuhan" tapi sebutlah "Jodoh di Tangan Diri Sendiri". Bukan mengajarkan kesesatan, tapi lebih mengajarkan kepada ke-optimis-an diri sendiri.
Contoh lain dalam hal pekerjaan. Ketika kita diterima di suatu perusahaan yang kita harapkan, kita pasti merasa bahwa perusahaan itu ialah jodoh kita. Lalu, saat kita sudah merasa perusahaan tempat kita bekerja itu adalah jodoh kita, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah berusaha semaksimal mungkin agar mendapatkan peningkatan dalam pekerjaan, seperti naik jabatan, naik gaji, dan lain-lain.
Kenapa bisa kita yang menentukan? Karena kalo kita tidak menentukan yang mana yang mau kita jadikan jodoh kita, maka bagaimana bisa seseorang mendapatkan jodohnya sementara dia tidak bisa menentukan pilihan kepada siapa dia mau berjodoh.
Kita-pun tidak tahu siapa yang akan menjadi jodoh kita. Bukan berarti saat ini kita sedang berbahagia dengan pasangan kita, kita sudah men-judge bahwa pasangan kita sekarang adalah jodoh kita.
Sebelum lebih jauh lagi, sebenarnya jodoh itu apa sih?
Menurut saya pribadi, jodoh itu adalah sesuatu yang harus diusahakan secara terus-menerus tanpa mengeluh apapun kondisinya.
Contoh dalam sebuah hubungan ialah ketika kita sudah menentukan siapa jodoh kita, yang harus kita lakukan yaitu berusaha agar dia adalah jodoh kita. Jangan pernah menyebut "Jodoh di Tangan Tuhan" tapi sebutlah "Jodoh di Tangan Diri Sendiri". Bukan mengajarkan kesesatan, tapi lebih mengajarkan kepada ke-optimis-an diri sendiri.
Contoh lain dalam hal pekerjaan. Ketika kita diterima di suatu perusahaan yang kita harapkan, kita pasti merasa bahwa perusahaan itu ialah jodoh kita. Lalu, saat kita sudah merasa perusahaan tempat kita bekerja itu adalah jodoh kita, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah berusaha semaksimal mungkin agar mendapatkan peningkatan dalam pekerjaan, seperti naik jabatan, naik gaji, dan lain-lain.